PeDe Aja Lagi !

Hitam-Hitam Kereta Besi
Hitam-Hitam Juga Dinanti

Inilah pantun yang saya dapatkan kemarin, saat ada beberapa teman dari temannya sahabat saya yang bersilaturrahim ke kediaman. Sebagai anak muda yang penuh obsesi, obrolan mereka meluas ke sana ke mari. Mulai dari masalah pekerjaan, bisnis, hingga ikhtiar-ikhtiar menjemput sang bidadari. Suit… suit…

Secara umum, tidak ada manusia tanpa masalah. Semuanya punya masalah. Yang membedakan adalah, bagaimana sikap mereka menyikapi masalah. Beda penyikapan, beda pula hasil yang didapatkan. Kecerdasan ini pula yang menjadi salah satu parameter dalam menilai seseorang. Yakni sejauh mana kecakapan dan kesanggupannya dalam menyelesaikan masalah (problem solving) yang dihadapinya.

Bagi pribadi beriman, sejatinya tidak harus takut dan lari dari masalah yang ada. Karena dirinya memiliki Allah Swt. sebagai sumber solusi dari setiap kendala. Yang sepatutnya diminta adalah, kesanggupan untuk memikul beban masalah tersebut dan menyelesaikannya dengan pertolongan-Nya. Jangan katakan, “Ya Allah, saya punya masalah”. Tapi katakanlah, “Wahai masalah, saya punya Allah.” Kalau sudah Allah Swt. yang menolong dan mengatur, beres semuanya. Hanya masalahnya adalah, bagaimana kita memantaskan diri untuk ditolong oleh Allah Swt. Benar tidak?

Nah…, termasuk dalam urusan PeDe alias percaya diri ini. Adakalanya sesorang tidak PD untuk memulai bisnis, melamar kerja atau bahkan melamar wanita, karena beberapa beberapa faktor yang dikhawatirkannya. Misalnya, bisnis takut nanti bangkrut, pekerjaan takut tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, melamar wanita takut ditolak mentah-mentah, dan berbagai kekhawatiran lainnya. Padahal itu semua baru khawatir saja, belum melangkah. Wah…, bisa payah.

Seperti bunyi pantun di atas, seyogyanya kita optimis dan PD aja lagi. Mau bisnis, mulailah dari sekarang, walaupun masih kecil-kecilan. Bisnis itu luas lho…, bisa bisnis barang atau jasa. Pokoknya luas banget. Bagi yang ingin bekerja, mulailah cari lahan kerja. Nggak usah terlalu idealis, yang terpenting Halal, berkah dan nyaman menjalaninya. Dan bagi yang ingin menikah, segeralah beranjak dari khayalan menuju taman melati yang indah, ya untuk mencari pasangan yang tepat lah… Nggak usah terlalu idealis juga, yang penting mah shalih/shalihat, cantik/tampan, jelas nasabnya, dan kaya raya…. Hehehe… Ideal banget ini mah ya…. :)

Untuk semua itu, tentunya tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri. Kita ini lemah dan tidak ada apa-apanya. Tidak ada yang dapat dibanggakan dan dielu-elukan. Nggak mungkin dapat menilai yang terbaik dengan penglihatan kasat mata. Maka, libatkanlah Allah Swt. dalam setiap ikhtiar yang ada. Mintalah pentunjuk dan pertolongan-Nya dalam melakukan dan menentukan setiap pilihan. Karena setiap pilihan-Nya, insya Allah menentramkan.

Sementara pandangan mata kita, seringkali buta terhadap makna yang ada di balik tabir sana. Kita tidak dapat menyingkapnya karena lumuran dosa yang menyelimuti jiwa. Sehingga baik dan buruk hanya diukur berdasarkan hawa nafsu belaka. Wal ‘iyadzubillah.

Semoga Allah Swt membimbing kita untuk istiqamah di jalan-Nya, dan menanamkan PeDe dalam jiwa untuk menjemput kebahagiaan dari sisi-Nya. Amiin.