Pengalaman Dan Kualitas Diri




Seringkali kita beranggapan, bahwa orang yang berpengalaman adalah orang yang sudah sekian lama mengerjakan sesuatu dalam satu jenis pekerjaan atau aktivitas tertentu, sehingga kita menyebutnya sebagai orang terbaik dalam bidangnya tanpa memperhatikan apakah skillnya tersebut berkualitas atau tidak.

Pemaknaan “Pengalaman” yang sesungguhnya tak cukup sekedar dilihat dari durasi waktu yang sudah dilalui seseorang dalam mengerjakan satu jenis aktivitas tertentu. Pengalaman yang baik harusnya diukur juga dari kualitas skill atau kompetensi yang dia klaim sebagai sesatu yang yang menjadi nilai lebih dirinya.

Misalnya, kita akan membuka lowongan pekerjaan untuk bidang pekerjaan sebagai pengajar (guru). Biasanya kita mencantumkan satu persyaratan yang sudah umum, misalnya berpengalaman minimal 2 tahun. Dengan syarat tersebut, siapapun yang sudah pernah mengalami sebagai pengajar, guru, selama 2 tahun, maka dia berkesempatan untuk ikut lowongan pekerjaan tersebut.

Saat wawancara, kita akan bertanya kepada pelamar, sudah berapa lama pengalaman mereka di dunia pengajaran? Mungkin jawaban mereka beragam. Mulai dari yang 2 tahun, 3 tahun, bahkan mungkin ada yang lebih. Biasanya, semakin lama dan panjang masa pengalaman, orang lebih pede karena merasa pengalamannya sudah cukup lama.

Sebetulnya, lamanya pengalaman tak menjamin kualitas seseorang, karena bisa jadi lamanya pengalaman dia dalam satu jenis aktivitas tertentu tidak ada bedanya dengan orang yang baru sebentar di dalam aktivitas yang sama. Misalnya, ada orang sudah 10 tahun berkecimpung di dunia pengajaran. Di kesempatan yang sama ada orang yang baru 3 tahun menggeluti dunia pengajaran ini. Akan tetapi kualitas dari 2 orang tersebut sangat berbeda.

Orang yang sudah 10 tahun mengajar, ternyata perkembangan diri dan kompetensinya begitu-begitu saja, stagnan, tak banyak perubahan dan peningkatan. Sederhanaya, apa yang dia ketahui dan apa yang dia lakukan sekarang, tak ada bedanya dengan yang dia ketahui dan dia lakukan pada 10 tahun yang silam.

Sementara orang yang satu lagi, walaupun dia baru 3 tahun berkecimpung dalam dunia pengajaran, ternyata progress dari tahun ke tahunnya sangat bagus, banyak peningkatan yang signifikan, karena dia terus mengembangkan diri, memperkaya diri dengan informasi dan ilmu-ilmu baru, serta terbuka dengan berbagai informasi terkini, sehingga metode pengajaran yang dia bawakan sangat berkesan.
Lihatlah, yang satu telah menggeluti dunia pendidikan selama 10 tahun, dan yang satu lagi baru 3 tahun, tapi kualitas keduanya jauh berbeda. Siapakah yang akhirnya kita sepakati sebagai orang yang berpengalaman? Tentu kita akan memilih orang yang penuh kreatifitas, terus mengembangkan diri, walaupun secara hitungan kalender dia masih terhitung muda.

Jadi, teruslah kembangkan dan tingkatkan kualitas dan kompetensi kita. Jangan pernah berhenti karena keterbatasan fasilitas atau karena keterbatasan isi tas, karena pada hakikatnya kita bisa belajar dari manapun dan dari siapapun, sehingga kita layak disebut sebagai pribadi yang berpengalaman.

2 Komentar untuk "Pengalaman Dan Kualitas Diri"

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel