Hati-Hati Bermain Kata-Kata

Akhiy...., kalau membuat tulisan jangan membuat orang lain GeEr ya…” Demikian pesan singkat seorang sahabat inspiratif nun jauh di sana. Pesan yang mengingatkan, bahwa diri ini sangat mungkin untuk khilaf dan alfa. Karena tidak ada manusia yang sempurna, kecuali para Rasul dan Anbiya yang dijaga dari salah dan dusta. Betapa bahagia dan bersyukur saya diingatkan, bahwa tulisan pun dapat mencelakakan. Terima kasih sahabat, sungguh beruntung saya mengenalmu :D

Ku coba kembali mengingat-ingat, tulisan mana yang mungkin membuat orang lain gede rasa. Sangat mungkin sekali kebenarannya. Bahwa ada tulisan saya yang membuat orang lain memiliki rasa berbeda. Namun ternyata tidak begitu mudah mencari dan menilainya sendiri, karena penilain sangat subjektif sesuai perasaan penulisnya sendiri. Hingga akhirnya saya temukan, mungkin tulisan "inilah" yang dimaksudkan olehnya. Membaca kembali tulisan itu, wehh… jadi malu.. :D

*********

Sebuah kesimpulan berharga, “Dengan kata-kata, kita bisa bahagia. Dengan kata-kata pula kita bisa celaka.” Baik kata-kata yang disampaikan secara lisan, maupun dituangkan dalam bentuk tulisan. Maka, hati-hatilah bermain kata-kata. Karena di samping bisa menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan, kata-kata pun bisa melemahkan dan menggalaukan jiwa, dan bahkan bisa membuat putus asa; hingga klimaksnya muncul keinginan untuk mengakhiri kehidupan. Wal ‘iyadzubillah.

Seringkali kita tak sadar, kalau selama ini kata-kata kita acapkali membuat orang lain gusar, atau mungkin membuat orang lain menggelegar dan berdebar-debar, GeEr alias gede rasa. Mungkin kita benar-benar tidak menyadarinya, karena kita yang menulisnya. Tapi akan lain rasanya bila tulisan sudah sampai di hati pembaca. Terlebih jika tema yang diangkat pas banget dengan kondisi hati sang pembaca. Seakan-akan tulisan itu ditujukan untuk dirinya.

Sebagai pribadi yang sedang berusaha keras menulis setiap hari, sejujurnya saya pun tidak bisa memungkiri, bahwa sebagian besar ide dan gagasan yang dituangkan adalah sesuai apa yang dirasakan hati. Sehingga tulisan akan lebih mudah mengalir dan dan dituliskan dengan penuh penjiwaan. Jadi kalau ada pembaca yang bertanya, “Apakah tulisan itu cermin perasaanmu?” Saya jawab, “Sangat mungkin sekali kebenarannya, namun tidak mutlak selamanya.

Tapi kalau tulisan tersebut disengaja untuk membuat seseorang jadi GeEr, tentu tidak ada niatan seperti itu. Semuanya murni hanya berdasar pada perasaan hati, atau berdasar pada lintasan gagasan yang ada di pikiran. Kalau pada akhirnya ada kesan di hati pembaca bahwa tulisan itu “gue banget”, bisa jadi memang “orang tersebut” sumber inspirasi tulisan itu. Atau paling tidak ada kesamaan peristiwa. Lalu dengan mudahnya penulis menuangkan inspirasi yang didapat dalam catatan kehidupan.

*********

Terima kasih atas semua nasihat dan wejangan bertuah. Semoga saya tidak salah melangkah. Sahabat, akan tetap ku ingat pesan berharga darimu… :D

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Hati-Hati Bermain Kata-Kata"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel