Menghafal Al-Quran Yuk!

Alhamdulillah, betapa nikmatnya karunia ini. Anugerah agung dari Allah Swt. berupa keinginan kuat untuk mempelajari dan mengahafalkan Al-Quran, untuk kemudian berusaha mengaplikasikan pesan-pesannya dalam kehidupan.

Betapa mahal dan berharganya karunia ini. Hingga Rasulullah Saw. sendiri memperlakukan para syuhada Uhud dari kalangan huffazh (pengahafal Al-Quran) dengan cara berbeda, mereka didahulukan penguburannya dari para syuhada lainnya. Keutamaan dan kemuliaan menyertai mereka, baik di dunia dan akhirat. Banyak hadits yang menjelaskan hal itu. Selama itu semua dilakukan karena semata-mata mengharapkan ridha dan keutamaan dari Allah Swt., bukan karena pujian dan sanjungan dari sesama.

Mempelajari dan mengahafal Al-Quran itu mudah. Allah Swt sendiri yang telah menjaminnya. Tinggal sejauh mana kemauan kita untuk memulai dan menjalani prosesnya. “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar : 17, 22, 23).

Walaupun bukan sebuah kewajiban, menghafal Al-Quran adalah sebuah keutamaan. Bagaimana tidak mulia, lisan senantiasa basah dengan kalam ilahi, dan hati terus terpaut pada Rabbul izzati. Tidak mengherankan, bila Allah Swt memposisikan para penghafal dan pengamal Al-Quran sebagai “Ahlullah fil ardh”, keluarga Allah di muka bumi. Subhanallah.

Semua orang beriman tentu berharap semua itu. Maka, mari kita mulai proses mempelajari dan menghafal Al-Quran. Siapapun kita, semuanya bisa mengahafalkan Al-Quran, insya Allah. Asal ada kemauan dan kesungguha saja. Lakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan. Bisa sehari satu ayat (one day one ayat), atau ditambah bila sudah terbiasa dan mampu. Yang penting, pastikan kita memiliki pembimbing atau guru yang dapat memastikan bacaan kita dengan baik n dbenar sebelum kita menghafalkannya. Ini sangat penting lho…

Untuk menggapai keutamaan dan kemuliaan, perlu kemauan dan kesungguhan yang luar biasa. Ada banyak godaan dan rayuan di sekeliling kita yang dapat memalingkan jiwa dari impian dan tujuan semula. Oleh karenanya, kembali evaluasi niat kita, dan cukup tambatkan semua harapan dan impian pada Allah Swt. Pemilik segala-gala nya. Pada akhirnya, Allah Swt. sendiri yang akan menundukkan segala isi bumi untuk hamba-hamba-Nya yang Dia cintai.

Semoga Allah Swt menjadikan kita bagian dari “Ahlullah fil ardh”, keluarga Allah di muka bumi. Hamba yang mau membaca, mempelajari, mengahafalkan Al-Quran, dan berusaha mengamalkannya dalam kehidupan. Sepanjang siang dan malam. Semoga Allah jadikan Al-Quran sebagai imam, penyejuk hati dan cahaya petunjuk kehidupan. Amiin.