Hari Pertama Bertemu Calon Mertua
Kamis, 12 Juli 2012
Tulis Komentar
Subhanallah…., kok hatiku jadi dag dig dug begini ya…. Tak seperti biasanya. Belum lagi di benakku terpikir hal-hal lain yang cukup serius harus menjadi perhatian. Ya…, tentang planning masa depan. Sekalipun sesungguhnya Allah Swt. lah yang menentukan segala-galanya. Tapi sebagai hamba yang diberikan kebebasan untuk memilih, selayaknya kita merencanakan berbagai kebaikan untuk kita lakukan di masa depan. Benarkan bro?
Nah, termasuk rencana menikahku di tahun ini. Aku tidak ingin menundanya berlama-lama lagi. Proses sedang aku jalani. Beberapa halang rintang ku dapati. Ku pahami semua ini sebagai bagian dari proses tarbiyah (pendidikan) jiwa yang harus ku jalani.
Sob, hari ini aku diminta bersilaturrahim ke rumah calon mertua. Ckckckck…., dari tadi kepikiran terus, aku nanti harus ngomong apa ya…? Terus, buah tangan apa yang harus aku bawa? Malu dong datang dengan tangan hampa. Hehe…
Pada waktu yang telah disepakati, aku berangkat menuju rumah si dia ditemani 2 orang guruku. Keduanya adalah guru kehidupan yang sudah seperti orang tuaku sendiri. Banyak ilmu dan pelajaran yang aku dapatkan darinya. Hingga untuk urusan seperti ini pun, keduanya sangat peduli dan ingin ambil bagian. Thank you very much my teacher. Abdi moal hilap kana kasaean salira. Insya Allah.
Inilah moment yang cukup menentukan. Saat aku tiba di rumah sang pujaan hati untuk bersilaturrahim dengan orang tuanya. Entah jawaban apa yang orang tuanya akan berikan saat aku nanti mengungkapkan, bahwa diriku ingin meminang putrinya. Hoyhoy…., degdegan euy…. Diterima atau enggak ya….? :) Wuih… galau kelas VIP...
Setelah ngobrol ngaler-ngidul, basa basi alakadarnya, dengan tenang ku sampaikan maksud kedatangan, walaupun sejatinya mereka pun sudah mengerti maksud kehadiranku. Dibantu guru-guruku yang menguatkan maksud dan tujuanku.
Alhamdulillah, ada isyarat terang yang ku dapati. Ada kalimat tegas yang ku temui. Ada harapan cerah yang membahagiaakan. Bahwa suatu saat nanti, aku bisa hadir di tengah-tengah keluarga mereka, sebagai bagian dari keluarga tersebut. Keluarganya terbuka dan siap menerima, selama putrinya sudah siap sedia. Wah…., diriku bagai terbang di angkasa sob.. Saat mendengar jawaban itu, seperti hilang sudah seluruh beban kegelisahan yang menghantui hati. Walau ku sadari, dirinya lebih memilih bersembunyi saat aku mengungkapkan isi hati. Hihihi…. Mungkin malu juga dia ya… Heheh…
Ku ayunkan langkah kaki yang bertabur bunga dan semerbak kesturi. Meninggalkan rumah sang pujaan hati yang diharapkan hadir menggenapkan ketenangan, menghiasi hati sanubari yang merindu cinta dan ridha ilahi.
*******
Betapa bahagianya hatiku (penulis), kebahagiaan atas kebahagiaan sesama. Saat seorang teman dekat menyampaikan semua cerita itu. Kisah cinta sang sahabat yang dituturkan di sepanjang perjalanan menuju kepulangan, sehabis mencari inspirasi di belahan bumi ilahi.
Hehehe…, jadi yang punya cerita itu bukan aku lho…, melainkan teman dekat yang seringkali curhat. Mengisahkan perjalanan kehidupan yang cukup menginspirasi untuk aku tuliskan. Ya…, paling tidak sebagai bahan tulisan untuk aku tuliskan di blog kesayangan. Iya kan?
Aku, kapan bertemu calon mertua ya..? Heheh…, belum ada melati suci yang menyejukkan dan bersedia bertandang ke beranda hati. Entah di taman yang mana ia berada. Belum ditemukan juga euy… Apalagi calon mertuanya. Tapi insya Allah, semua itu ada saatnya. Saat tepat dan terbaik yang Allah janjikan bagi setiap hamba-Nya. Semoga.
Belum ada Komentar untuk "Hari Pertama Bertemu Calon Mertua"
Posting Komentar