QURRATU AINA – Inspirasi Calon Sang Ayah
Senin, 12 November 2012
Tulis Komentar
Sudah beberapa hari ini aku terbiasa menikmati kebersamaan pagi dengan bapak-bapak muda yang hendak mengambil jatah konsumsi di dapur umum. Diiringi gelak canda tawa putra-putri mereka yang lucu dan bikin gemes, yang menyertai langkah pagi mengambil nasi. Sesekali mereka manja-manjaan minta aku menuntunnya saat berjalan. Ternyata asyik juga berjalan bersama anak-anak. Penuh ceria dan bahagia. Terbayang kalau yang dituntun itu adalah anak sendiri. Subhanallah, lengkap sudah kebahagiaan itu. Tapi jangankan anak, ibunya saja belum ada... heheh
Saat jemari-temari kecil itu masih menggenggam erat pada tuntunan tangan, lalu berpapasan dengan beberapa teman di jalan, mereka menyapaku dengan sedikit candaan, “Wah... sudah punya anak nih.., nabung dimana?” Celotehnya menghangatkan pagi yang berseri. Ku balas dengan senyum semangat tanda mengerti dengan apa yang mereka maksudkan, mereka hanya bercanda saja. Karena hal ini tidak seperti biasanya, saya berjalan dengan anak cilik yang cantik, Qurratu Aina. Seorang putri dari sebuah keluarga yang tempat tinggalnya bertetanggaan dengan tempat saya berada.
Darinya, aku belajar bagaimana menuntun anak dengan cara yang baik, menyapa yang menarik, mengarahkan dengan keteladanan, hingga belajar mengerti bahasa sikap anak-anak. Tanpa pembiasaan, dijamin nggak sabaran dan bikin gregetan. Serius lho... Coba saja sendiri. Dan aku bersyukur, bisa belajar darinya, Qurratu Aina putri tetangga.
“Alhamdulillah..., Itung-itung belajar menjadi ayah, sebelum saatnya itu tiba.” Gumamku dalam benak. Karena untuk menjadi ayah yang baik pun perlu belajar lho... Bukan sekedar bangga dengan label “ayah” saat anak terlahir dari rahim istri tercinta, tanpa memperhatikan dengan seksama apa yang menjadi kewajiban sang ayah terhadap anaknya. Baik dalam pola pengasuhan, komunikasi, dan lain sebagainya.
Bagi yang sudah punya anak, bersyukurlah atas anugerah dari-Nya. Anak itu sesuatu yang berharga sekali, sesuatu yang tidak dapat diukur dengan materi. Maka jangan sia-siakan amanah yang Allah Swt titipkan. Berikan perhatian, kasih sayang dan keteladanan yang baik, hingga akhirnya ia bisa menjadi kebanggaan dan investasi berharga di akhirat kelak. Dan semoga juga tidak lupa pada pendamping setia, sosok yang telah menemani dan meridhakan sebagian besar waktunya untuk membina anak-anak, dialah si jelita istri tercinta. Cie... Cie.... Aduh yang sudah punya istri... :-)
Belum ada Komentar untuk "QURRATU AINA – Inspirasi Calon Sang Ayah"
Posting Komentar