Mimpi Putri Penjual Bakso

Udara tadi malam terasa cukup dingin. Menusuk pori-pori dan hampir membekukan mimpi. Namun Alhamdulillah, tidak sampai membuat mimpi itu mati. Buktinya, tadi malam aku masih bermimpi dapat menikmati semangkok mie bakso. Alhamdulillah, mimpi itu terlaksana dengan baik.

“Pak… putri bapak lolos SNMPTN nya…?” Tanyaku setelah memesan semangkok baso pada bapak penjual bakso yang sudah 1 tahun ku kenal. Bapak yang sehari-hari berjualan bakso ini, Allah Swt berikan kemampuan untuk mensekolahkan putrinya di lembaga tempat aku berkarya. Lembaga pendidikan dengan harga yang belum tentu dapat diakses oleh semua kalangan. Dengan izin Allah, Alhamdulillah penjual bakso ini dapat mensekolahkan putrinya dan baru saja lulus SMAIT tahun ini.

Dari informasinya beberapa pekan yang lalu, putrinya mau ikut SNMPT untuk masuk Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Pilihannya cuma itu. Putrinya tidak mau yang lain. Dengan tekad anaknya yang kuat, bapaknya berazzam mewujudkan impian putrinya walau mata pencahariannya hanya jualan bakso.

“Di SNMPTN yang kemarin belum lolos kang…. Ia mau mencoba lagi untuk ikut SNMPTN gelombang ke dua nanti. Semoga saja taqdir menghendakinya untuk lolos” Timpalnya dengan senyum penuh optimis.

“Amiin… semoga Allah Swt berikan kemudahan dan pilihan terbaik untuk putri bapak ya…” Sahutku mengaminkan harapannya.

Semangkok bakso telah tersedia di depan. Mengahangatkan harapan dan impian yang hampir membeku. Tapi sekarang tidak lagi seperti itu. Mimpi itu bangkit kembali dan kian menjadi. Aku malu oleh putri penjual bakso yang bermimpi masuk UPI. Ia pantang menyerah untuk terus berusaha selama kesempatan itu masih ada.

“Berjuanglah putriku…., harapan itu masih ada…” (Penjual Bakso)

*******

Sahabat, kesuksesan memang harus diupayakan, bukan sekedar diimpikan. Bapak penjual bakso dan putrinya telah memberi pelajaran berharga bagi kita, bahwa keterbatasan yang ada tidak harus menghalangi jiwa untuk mewujudkan impian. Bahkan sebaliknya, kondisi yang ada harus menjadi strongwhy untuk mewujudkan impian-impian tersebut.

Kini, bakso-bakso bulat itu merantai panjang hampir menggenggam gedung Isola, Universitas Pendidikan Indonesia di Setiabudi Bandung. Hanya tinggal menunggu waktu dan taqdir terbaik baginya. Apakah lolos masuk UPI atau di tempat lain yang lebih baik dari itu.
Sahabat, bagaimana dengan impian anda?

Mumpung masih gratis, bermimpilah. Terserah, mimpi apapun dan sebanyak apapaun. Asal kebaikan. Gantungkan impian dan harapan pada Pemilik kehidupan, Allah Swt. Karena dalam genggaman-Nya lah segala sesuatu berada. “Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alallah”, ketika azzam telah kokoh, serahkan segalanya pada Allah. Dia lah yang Maha Tahu apa yang terbaik untuk diri kita.

“…boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216)



Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Mimpi Putri Penjual Bakso"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel