5 Rahasia Anak Mau Menghafal Al-Quran


Syukur alhamdulillah, belakangan ini semangat menghafal Al-Quran menggema di mana-mana. Beragam rumah Al-Quran tumbuh merebak mensyiarkan semangat belajar dan mendalami Al-Quran. Tak hanya diikuti anak-anak dan remaja, program belajar dan menghafal Al-Quran pun banyak diikuti oleh orangtua. Sebuah pemandangan menyejukkan yang membanggakan kita bersama, di saat berbagai godaan dan rayuan yang merontokan iman dapat dengan mudah ditemukan.

Semangat menghafal Al-Quran ini penting kita pupuk bersama, agar ia tetap tumbuh dalam jiwa anak-anak dan adik-adik kita tercinta, serta tidak sirna ditelan berbagai kesibukan dan kemalasan yang menghampiri mereka. Tanpa kesungguhan dalam menjaga semangat dan kemauan untuk mengahafal, besar kemungkinan akan terjadi kemacetan dalam menghafal, atau bahkan hafalan yang ada pun hilang tak bersisa.

Sementara itu, harapan dan dorongan oranguta terhadap anak-anaknya yang sedang menghafal Al-Quran harus disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan mereka. Jangan sekali-kali memaksakan mereka untuk menghafal Al-Quran. Jika dipaksakan, mereka akan menganggap kegiatan menghafal Al-Quran sebagai beban yang membosankan. Akhirnya mereka tidak mau berlama-lama bersama Al-Quran.

Mengharapkan dan mendorong anak-anak kita untuk menghafal Al-Quran adalah sesuatu yang baik, tapi bukan sebuah keharusan. Menghafal Al-Quran (30 juz) itu bukan kewajiban, tapi keutamaan dan kemuliaan. Maka agar anak-anak kita mau menghafal Al-Quran, pastikan mereka tidak di bawah paksaan dan tekanan. Biarkan mereka menghafal sesuai kemampuan dan tahapan usianya, namun tetap dengan pengawasan dan bimbingan serta arahan kita sebagai orangtuanya.

Beberapa langkah di bawah ini akan dapat membantu kita sebagai orangtua dalam mengkondisikan anak-anak kita agar dapat menikmati proses menghafal Al-Quran tanpa merasa terpaksa dan terbebani.
Memberikan keteladanan.

Inilah hal paling utama yang penting dilakukan orangtua, memberikan keteladanan terbaik bagi putra-putrinya. Contoh kebaikan yang dilakukan orangtua akan lebih mudah diikuti anaknya dari pada sekedar perintah kebaikan tanpa contoh keteladanan. Contoh perbuatan akan lebih berkesan dari pada ajakan yang hanya berakhir di lisan.

Oleh karena itu, kesungguhan kita menyuruh anak pada kebaikan harus diiringi dengan kesungguhan kita mengajak kebaikan pada diri sendiri, agar ajakan dan arahan kita lebih berkenan dan berkesan pada jiwa anak-anak kita.

1. Sering memperdengarkan lantunan Al-Quran.

Hati dan pikiran manusia akan mudah merekam sesuatu yang sering terdengar, termasuk Al-Quran. Walaupun tidak ada unsur kesengajaan untuk menghafal, sesuatu yang sering didengar akan mudah untuk dihafal, atau bahkan mungkin tanpa disadari tiba-tiba sudah hafal.

Memperdengarkan Al-Quran bias dengan kita membacakannya langsungn atau dengan memperdengarkan tilawah Al-Quran para syaikh yang sudah tersedia dalam beragam format yang mudah kita dapatkan.

2. Menanamkan pesan-pesan Al-Quran dalam keseharian.

Bacalah terjemah dan kandungan Al-Quran dari berbagai buku tafsir yang ada. Lalu sampaikan pesan-pesan ilahi yang terkandung di dalamnya kepada anak-anak kita, tentunya dengan bahasa dan gaya penyampaian yang kita sesuaikan dengan usianya. Agar mereka sejak dini mengenal titah Rabbnya, dan semakin mengimani seluruh kandungan yang ada dalam kitab suci-Nya.

3. Menyampaikan beragam keutamaan penghafal Al-Quran.

Banyak keutamaan yang Allah Swt. janjikan bagi orang-orang yang menjaga kitab-Nya, menjadi ahlul quran, baik dalam Al-Quran itu sendiri maupun dalam hadits-hadits Nabi Saw. Baik keutamaan di dunia maupun di akhirat kelak. Keutamaan dan kemuliaan dari Allah Swt. tersebut layak kita sampaikan kepada anak-anak kita untuk menumbuhkan semangat mencintai, menghafalkan dan mengamalkan Al-Quran.

4. Menumbuhkan cinta Al-Quran dan menghafalnya.

Selain dengan menyampaikan keutamaan penghafal Al-Quran, menumbuhkan cinta dn menghafal AL-Quran dapat dilakukan dengan mempebikan apresiasi dan penghargaan pada setiap pencapaian yang anak-anak kita peroleh. Misalnya, saat mereka berhasil khatam tilawah 30 juz, atau berhasil tuntas setoran juz 30 dengan baik dan lancer, kita memberikan hadiah terbaik untuknya.

5. Fokus pada proses bukan pada hasilnya.

Fokuslah pada proses yang mereka jalani, fokus pada perjuangan dan kesungguhan yang mereka upayakan, bukan focus poda hasil capaian yang telah mereka dapatkan. Artinya, walaupun kuantitas hafalan mereka belum terlalu banyak, tapi kualitas dan kesungguhannya sudah benar-benar luar biasa, sepantasnya anak-anak kita menjadi kebanggaan kita sebagai orangtuanya.


Belum ada Komentar untuk "5 Rahasia Anak Mau Menghafal Al-Quran"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel