Kacamata Spiritual

Beragam fenomena dan peristiwa terjadi di sekeliling kita. Ada yang membuat bahagia, ada juga yang menyisakan kecewa. Atau paling tidak menyisakan pertanyaan, kenapa hal ini bisa terjadi?

Sampai di sini, pikiran logis biasanya mulai mencari sebab dan alasan kejadian. Berharap dapat menemukan benang merah dalam runyamnya permasalahan. Berbagai kemungkinan penyebab coba diteliti dengan menggunakan pendekatan kacamata duniawi, hingga berujung pada sebuah kesimpulan, inilah sang penyebabnya.

Nun dekat di sini, seringkali kita alfa dan mengenyampingkan kacamata spiritual dalam membaca sebuah kejadian.  Padahal ini jauh lebih berarti dan mudah dilakukan daripada menggunakan kacamata duniawi. Contoh sederhana, misalnya kaki kita tiba-tiba tersandung batu di jalan. Dengan kacamata spiritual, yang terpikir di benak  adalah “Dosa apa yang menyebabkan saya tersandung ya?” Lalu coba mengingat-ingat perjalanan kehidupan beberapa saat ke belakang, entah itu satu jam yang lalu, satu hari, satu minggu, atau satu bulan yang lalu.

Dengan cara seperti itu, mau tidak mau kita akan mengevaluasi diri. Karena pada dasarnya, apapun kejadian yang menimpa diri kita adalah akibat perbuatan kita sendiri. Dan sebagai orang beriman, akan lebih utama jika kita mendahulukan kacamata spiritual sebelum kacamata yang lain dalam memandang berbagai kejadian dan peristiwa yang ada.

Sahabat, selamat mengasah ruhiyah (spiritual) masing-masing. Semoga dengan ketajaman spiritual yang dimiliki dapat menyingkap berbagai hikmah serta ibrah dari beragam kejadian yang terjadi.

Belum ada Komentar untuk "Kacamata Spiritual"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel