Meraba Jiwa – Mengukur Asa
Jumat, 01 Juni 2012
2 Komentar
Kata orang, jika Allah Swt menganugerahi seseorang kecenderungan asa untuk menyukai seseorang lainnya, biasanya hal serupa pun terjadi padi diri orang yang sedang disukainya. Walaupun sema sekali ia tidak menginformasikannya. Sederhananya, jika A menyukai B, biasanya B juga menyukai A. Leres eta teh? Duka tah..
Menurutnya, jiwa itu sunnatullahnya demikian. Ia akan berkumpul bersama jiwa-jiwa yang memiliki kesamaan yang sama. Sebagaimana dalam agama dikenal ungkapan “al arwahu junudun mujannadah”. Atau dalam bahasa lain, setiap manusia itu memiliki MEM (Medan Elektro Magnetik) yang sama. Sehingga akan terjadi daya tarik menarik antara satu sama lain yang memiliki frekuensi yang sama. Benarkah demikian? Entahlah….., teu acan terang abdi mah… Tampaknya saya perlu eksperiment dulu…. Hehe…
@ Laboratorium Hati
Saya coba eksperiment ah….
“Bismillahirrahmanirrahim. Ya Allah…, Engkau Maha mengetahui siapa yang saya sukai dalam hati. Kesukaan yang tiba-tiba lahir sebagai anugerah dari-Mu. Kekaguman yang dibangun kerena keindahan akhlak dan perangainya. Jika dia adalah pilihan yang tepat dan terbaik dari-Mu, pendamping yang akan menyertai perjalanan menuju ketaatan pada-Mu, serta berakibat mashlahat untuk kebaikan dunia dan akhirat, mudahkanlah segala urusan dan proses untuk mewujudkannya. Amiin…”
Amiin kan atuh wargi…., agar para malaikat pun mengaminkannya untuk kalian…. :)
Ayo kita coba cek sama-sama dan ketuk pintu hatinya dari kejauhan…. Hehe…
Tok tok tok….“Assalamu’alikum… Apakah hatimu merasakan anugerah Tuhan seperti yang aku rasakan? Apakah ada gelora asa untukku yang masih kau simpan dan tak ingin diketahui sesama?”
Tuuut… Tuuut…. Tuuut….
Friend, belum juga diangkat… Waduh, kok jadi dag dig dug kieu…. :)
------ maaf, panggilan anda sedang disambungkan. Silahkan tunggu sebentar ------
Wah…., dia lagi kemana ya….
------ maaf, hati yang anda tuju sedang sibuk. Silahkan ulangi kembali ------
Euleuh… euleuh… belum berhasil….
Sahabat, saya belum bisa ngasih testimoni nih…, eksperimentnya belum mendapat jawaban. Nanti kalian coba eksperiment masing-masing saja deh, agar sobat bisa langsung merasakannya sendiri.
**********
Terlepas dari benar atau tidak, isyarat – isyarat tentang hal itu biasanya memang ada. Saya yakin, Allah Swt menghendakinya demikian. Dzat Pemilik dan yang membolak – balikan hati kita. Semua hati-hati kita ada dalam kuasa dan genggaman-Nya. Ia akan memberikan yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya, insya Allah.
Kalaupun lisan belum mengucapkan, dan tangan belum menuliskan, bahwa hati ini memiliki kecenderungan untuk saling menyukai, Allah Swt yang akan mengurusnya sendiri. Sesuai dengan cara dan kehendak-Nya.
Sebagaimana seringkali kita merasakan, “kok kenapa ya tiba – tiba hati ini menyukainya?. Padahal tidak ada hubungan yang istimewa sebelumnya…” Itulah tadakhhul rabbaniy, ada campur tangan Allah Swt di dalamnya.
Kita tidak harus menyalahkan asa yang ada, atau bahkan menolak kehendak-Nya. Akal dan pikiran kita sangat terbatas untuk mengungkap dan menyingkap berbagai hikmah yang ada di balik tabir itu.
“….Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216)
Satu sikap terbaik adalah, menyerahkan segala urusan pada-Nya (tawakkal) dan memaksimalkan ikhtiar dan senantiasa berdo’a agar mendapat yang terbaik dari-Nya. Ya…, ikhtiar lahir dan bathin. “Fa idza ‘azamta fatawakkal ‘alallah…”
Sahabat, mari kita perbaiki tawakkal dan ikhtiar kita. :)
:D Satuju. . . Right. . . Ringang,lucu,berilmu. . Nuhun ilmunya. TETAP SEMANGAT ! !
BalasHapusSegala sesuatu yg d tulis pake hati,Setiap yg membaca mungkin bisa merasakan perasaan saat menulisnya.^_^
BalasHapusdisaat mrasakan hal tsb, sy cendrung ingin alloh hilangkn asa it,krn takut dia bukan pilihanNYA... Krn salah 1 impian yg ingin kuwujudkn meraih cinta alloh & mencintai pilihannya yg terbaik.aamiin