Proporsional Dalam Menilai

Penilaian yang didasari kepentingan pribadi dan penuh emosional, serta menyampingkan aspek prestasi dan masa bakti, adalah penilaian tidak objektif yang sarat pelanggaran normatif.

Prinsip-prinsip mulia tidak lagi sebagai pijakan. Ia hanya pemanis buatan yang menempel di lisan. Berbagai kebijakan mungkin saja dapat dihasilkan, namun itu semua hanya "jasad" belaka, tak memiliki "ruh' yang menggerakkan.

Ruhnya telah tiada, pergi menghilang seiring tercampakkannya prinsip-prinsip mulia.

Waspadalah...
Ucapan bukan ukuran. Hati dan amal yang akan dipertanggungjawabkan.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Proporsional Dalam Menilai"

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? Tuliskan komentar anda pada di bawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel