Proporsional Dalam Menilai
Jumat, 11 April 2014
Tulis Komentar
Penilaian yang didasari kepentingan pribadi dan penuh emosional, serta menyampingkan aspek prestasi dan masa bakti, adalah penilaian tidak objektif yang sarat pelanggaran normatif.
Prinsip-prinsip mulia tidak lagi sebagai pijakan. Ia hanya pemanis buatan yang menempel di lisan. Berbagai kebijakan mungkin saja dapat dihasilkan, namun itu semua hanya "jasad" belaka, tak memiliki "ruh' yang menggerakkan.
Ruhnya telah tiada, pergi menghilang seiring tercampakkannya prinsip-prinsip mulia.
Waspadalah...
Ucapan bukan ukuran. Hati dan amal yang akan dipertanggungjawabkan.
Belum ada Komentar untuk "Proporsional Dalam Menilai"
Posting Komentar